VAZBET.IN - Aceh Besar - Pagi itu, tampak puluhan anak berbaris rapi di halaman depan ruang kelas. Mereka antusias mendengarkan arahan dari kepala sekolah. Meskipun saat itu udara terasa panas, namun tak mengurungkan semangat belajar dan mengaji anak-anak SD IT Hafizul Ilmi.
Terletak di Desa Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar. Sekolah ini menjadi satu-satunya tempat mencari ilmu bagi anak-anak di Gampong Blang Krueng. Tidak hanya sebatas belajar tetapi juga membentuk karakter dalam mewujudkan mimpi di masa depannya.
Kepala Sekolah SD IT Hafizul Ilmi Artati mengungkapkan pendidikan dasar ini merupakan hal penting bagi anak-anak Blang Krueng. Sebab, untuk mencapai ke jenjang yang lebih tinggi dalam meraih cita-cita perlu pendidikan dasar untuk membentuk karakternya.
"(Maka dari itu) untuk pembelajaran di sini kita menggabungkan dua metode. Pertama kita menggunakan kurikulum Kemendikbud dan kedua kurikulum jaringan sekolah islam terpadu Indonesia," ujar Artati saat ditemui detikcom beberapa hari yang lalu.
Baca juga: Pernah Dihempas Tsunami, Desa Ini Bangun Sekolah Lagi Pakai Dana Desa
Artati menilai metode itu lah yang menjadi pembeda dibanding sekolah pada umumnya. Selain diajarkan ilmu-ilmu umum, anak-anak juga diberikan ilmu agama untuk menanamkan karakternya. Tentunya itu sesuai dengan tuntunan dan budaya Serambi Makkkah Aceh.
"Kita juga pakai kurikulum tahfidz yakni metode talaqqi dan yang berbeda dengan sekolah lain kita juga menggunakan metode qauni. Jadi anak-anak menghafal Al-Quran sekaligus menghafal arti perkata dengan isyarat tangan," katanya
"Hal ini sangat membantu anak-anak dan mendukung kecerdasan kinestetik nya. Bagi anak yang aktif dan suka bergerak dengan adanya isyarat tangan ini, membuat mereka menjadi senang sehingga menghafal Al-Quran menjadi menyenangkan," imbuhnya.
Hal itu juga diakui oleh salah satu siswi SD kelas empat, Syifa Mumtiza. Menurutnya metode tersebut sangat mudah dan menyenangkan. Banyak ilmu yang ia dapat selama 4 tahun belajar di sekolah tersebut.
"Di sini saya sangat bahagia karena ada pembacaan master dan penghafalan hadist. Saya jadi bisa hafal juz 30 dari sini," katanya.
"Cita cita saya nanti ingin menjadi dokter yang bisa menghafal Quran dan bisa membantu dan membahagiakan orang banyak," ungkap Syifa.
Senada dengan Syifa, Rahmat mulia yang juga kelas 4 sangat menyukai metode yang diterapkan di sekolah ini. Bahkan ia juga memiliki cita-cita yang sangat besar.
"Cita cita saya nanti ingin jadi astronot dan pergi ke bulan. Makanya, di sini saya suka belajar matematika dan menghafal Quran. Saya gembira sekolah di sini karena bisa menghafal Quran, jadi semangat belajarnya," kata Rahmat.
Sebagai informasi, sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah di Indonesia yang menggunakan dana desa. Hingga Oktober tahun 2019 ini, tercatat ada sekitar 25 guru yang menjadi tenaga mengajar dan 185 murid di sekolah ini.
Selain membuka ruang belajar bagi putra dan putri daerah Blang Krueng, sekolah ini juga membuka lapangan kerja bagi para sarjana Blang Krueng untuk mengabdikan dirinya membentuk generasi penerus bangsa.
Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DMPG) Kabupaten Aceh Besar, pada tahun 2018 Gampong Blang Krueng menerima dana desa sebesar Rp 662.782.000, pada tahun 2019 meningkat hingga Rp 740.412.000. Total ada sekitar Rp 581.291.635 dana desa dari tahun 2015-2018 yang digunakan membangun belajar dan rehabilitasi fasilitas sekolah dasar ini.
Sementara gaji tenaga pengajarnya bersumber dari pendapatan asli desa dan biaya pendidikan murid. Selain difokuskan kepada pendidikan, dana desa di Blang Krueng juga digunakan untuk peningkatan sarana lainnya yang dapat meningkatkan perekonomian warga. Terkhusus dalam mengakomodir sejumlah badan usaha milik gampong.
